Rabu, 01 Oktober 2014

Episode Orde Baru Jilid II

Wakil rakyat yang seharusnya mewakili aspirasi rakyat sekarang sudah tidak perduli lagi dengan rakyatnya, yang mereka pikirkan hanya kepentingan kelompok dan kepentingan pribadi. Amanah yang di embannya seakan hanya sebuah cerita dongeng yang akan menjadi pengantar tidur untuk anak cucunya, memang tidak semuanya melakukan hal tidak terpuji seperti itu namun yang membela rakyat hanya segelintir orang saja dan itupun mereka rela mempertaruhkan kursi kekuasaan untuk di kembalikan kepada rakyat.
Pancasila dijadikan multitafsir oleh wakil rakyat demi kekuasaan untuk menguasai Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan dalil demi rakyat dan kepentingan rakyat, padahal Pancasila itu sangat sakral yang tidak perlu dimultitafsirkan individu maupun kelompok manapun. Sejarah ini menjadi episode yang menyedihkan bagi bangsa ini dan anak cucu dikemudian hari. Rakyat Indonesia akan selalu mengingat dan mencatat partai-partai dan wakil rakyat yang tidak berpihak kepada rakyat.
Rakyat dirampas haknya dari kehidupan sehari-harinya hingga politiknya, wajar jikalau sekelompok orang menakutkan hal ini, dikarenakan rakyat Indonesia merupakan bangsa pejuang yang tidak takut dengan berbagai macam rintangan dan ancaman karena kita sudah mengalami cobaan dari penjajahan, pemberontakan hingga proses reformasi. Namun peristiwa itu seperti lingkaran setan yang merongrong jiwa ibu pertiwi ini. berapa mahalnya nyawa-nyawa pendahulu kita berjuang untuk mendirikan, membangun, dan mengisi bangsa ini. Anggota wakil rakyat membuat mosi tidak percaya bagi rakyatnya sekarang ini membuat sejarah bangsa Indonesia menjadi terhambat dan buruk sekali untuk di kenang.

Wahai Rakyat Marilah kita bersatu padu kita lawan penindasan dan perampasan yang membodohohi kita sekarang ini. "duduk tertindas bangkit melawan mundur adalah pengkhianatan."  Hidup Rakyat!!!!